RIAUBERTUAH.COM – Kegiatan penting dalam dunia pendidikan vokasi berlangsung dengan semarak di Millenium Hotel Sirih Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2023 lalu. Acara tersebut merupakan pelaksanaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri atau lebih populer dengan nama Direktorat Mitras DUDI.
Direktorat Mitras DUDI merupakan merupakan unit organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Kegiatan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan ini menandai langkah penting dalam mewujudkan kemitraan yang sinergis antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan daerah, sejalan dengan semangat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 yang menekankan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
Acaranya sendiri tidak hanya melibatkan politeknik, tetapi juga program ini membuka peluang kolaborasi dengan berbagai jalur pendidikan vokasi lainnya, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan beragam lembaga pelatihan dan kursus. Dalam upaya untuk mendukung transformasi pendidikan pasca pandemi Covid-19, program ini turut mengakomodasi berbagai pendekatan pendidikan vokasi yang dapat mengatasi dampak yang diakibatkan oleh kondisi pandemi.
Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer M.T., dengan antusias, melakukan penandatanganan kontrak sebagai Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) pengampu program ini. Politeknik Negeri Bengkalis menjadi salah satu dari 20 PTV yang dipilih untuk mengemban tanggung jawab dalam program ini, yang melibatkan total 65 PTV dari berbagai provinsi di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Lebih dari itu, bergabungnya Politeknik Negeri Bengkalis dengan Politeknik Kampar dan Politeknik Caltex Riau dalam satu konsorsium menunjukkan kolaborasi yang kokoh dalam menggerakkan inovasi dan pengembangan berbasis potensi daerah di Provinsi Riau.
Dr. Kiki Yuliati, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dalam sambutannya menyoroti urgensi adaptasi dalam pendidikan pasca pandemi. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam merentangkan jembatan kesenjangan belajar yang diakibatkan oleh pandemi, namun diperlukan pendekatan yang cermat. Upaya kolaboratif dan kemitraan lintas sektor menjadi strategi utama dalam menghadapi kompleksitas tantangan saat ini.
Acara Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah menjadi tonggak awal dari upaya kolaboratif ini. Para anggota tim kerja konsorsium dari berbagai daerah terlibat dalam pelatihan yang merangkum pengetahuan tentang foresight, sistem dinamis, serta pengelolaan komunikasi dan media massa. M. Alkadri Perdana, Ketua Pelaksana Program Ekosistem Kemitraan Daerah, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan pandangan komprehensif tentang pembangunan ekosistem kemitraan yang kuat, bertumpu pada potensi lokal.
Lebih daripada sekadar menghasilkan inovasi, program ini mengakselerasi terbentuknya kultur kolaborasi dan kemitraan yang mendalam di dalam ekosistem pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam kerangka lingkungan yang berubah-ubah, kerjasama lintas sektor dan daerah menjadi poin penting dalam merangkul peluang serta mengatasi tantangan.
Melalui partisipasi aktif Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Kampar, dan Politeknik Caltex Riau dalam program ini, terlihat tekad untuk menjadikan potensi daerah sebagai basis utama bagi inovasi dan pengembangan. Keberhasilan bukan hanya terukur dari hasil inovatif, tetapi juga dari transformasi budaya kolaborasi yang semakin mengakar dalam dunia pendidikan vokasi di Indonesia.(rls)