RIAUBERTUAH.COM – Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) di Riau memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata alam dan edukasi. Kawasan ini dikenal dengan ciri khasnya yang mencakup hutan alam, danau, sungai, serta keanekaragaman flora dan fauna endemik yang unik.
Salah satu aset berharga di Tahura SSH adalah Pusat Latihan Gajah (PLG), yang akan dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi. Dengan memanfaatkan potensi alam dan keanekaragaman lingkungan, Tahura akan menjadi destinasi yang memikat untuk generasi selanjutnya.
Pemerintah Provinsi Riau mengakui potensi luar biasa dari Tahura SSH. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan blok pemanfaatan kawasan ini menjadi pusat wisata alam dan edukasi bagi masyarakat Riau.
Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan bahwa Pemprov Riau telah bekerja sama dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyusun Dokumen Evaluasi Dampak Lingkungan (DED) serta melakukan Kajian Konflik dan Kelembagaan. Dokumen DED ini menjadi langkah awal penting dalam pengembangan Tahura SSH ke depannya.
“Kita akan kembangkan potensi wisata alam dan wisata edukasi Tahura SSH dengan sebaik mungkin. Tentu dalam perencanaannya kita serahkan kepada ahlinya. Kerjasama telah kita lakukan antara Pemprov Riau melalui DLHK, PHR, dan IPB, dan hari ini sudah tersusun DED nya. Ini merupakan dokumen penting bagi pengembangan Tahura SSH ke depannya,” kata Syamsuar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Mamun Murod, berharap bahwa upaya penyusunan DED akan membantu mengembangkan Tahura SSH ke arah yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan edukasi sehingga Tahura akan tetap terjaga dengan baik dan lestari.
Ekspos hasil kerjasama penyusunan DED mengungkapkan rencana pengembangan beragam objek wisata di Tahura SSH, termasuk objek wisata danau, jogging track, jalan akses wisata, gedung pertemuan, tempat parkir, area publik, dan area privat, serta berbagai objek lainnya.
Yang membuat rencana pengembangan ini unik adalah perhatian khusus terhadap arsitektur yang mencerminkan nuansa Melayu khas Riau. Hal ini akan menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung, memperkenalkan mereka pada budaya dan arsitektur setempat.
Seluruh acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk Tim Ahli penyusunan DED Tahura SSH dan Kajian Konflik dan Kelembagaan, Kepala Dinas LHK Provinsi Riau, serta mitra pendukung seperti Pertamina Hulu Rokan, Kepala Biro Kesra Riau, Kepala UPT KPHP Minas Tahura, dan jajaran lainnya.
Tahura SSH Riau adalah contoh nyata bagaimana potensi alam yang luar biasa dapat dimanfaatkan dengan bijak untuk tujuan wisata dan edukasi, sambil mempromosikan pelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Sumber : cakaplah
